Aspek Lingkungan Ekonomi, Pola Konsumsi, dan Perkembangan Pasar
Aspek Lingkungan Ekonomi,
Pola Konsumsi, dan Perkembangan Pasar
TINJAUAN
EKONOMI DUNIA
Ekonomi dunia berkembang pesat, dengan
munculnya pasar global dan persaingan global dan integrasi ekonomi dunia.
Perusahaan global adalah perusahaan yang beroperasi di lebih satu negara dan
mempunyai keunggulan R&D, produksi, logistik, pemasaran, dan keuangan yang
tidak dimiliki oleh pesaing domestik murni. Untuk menjadi perusahaan
global, maka keputusan utamanya adalah mengamati lingkungan ekonomi ataupun lingkungan
pemasaran global. Setelah itu, perusahaan akan mampu untuk memutuskan apakah
akan memasuki pasar global, pasar mana yang akan dimasuki, memutuskan cara
memasuki pasar, memutuskan program pemasaran global dan perusahaan mampu
memutuskan organisasi pemasaran global.
Lingkungan ekonomi adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen.
Pemasaran harus mampu mengawasi kencenderungan konsumen. Seperti tipe
perekonomian, perubahan dalam pendapatan (distribusi pendapatan) dan perubahan
pola pengeluaran konsumen. Mengamati lingkungan ekonomi global penting
untuk mencermati situasi dan kondisi ekonomi dan sistem ekonomi dunia. Sehingga
perusahaan mampu memahami dan mengelompokan usahanya dalam tahap-tahap
pengembangan pasar. Karena, optimalisasi kekuatan dan kelemahan tidak menjamin
perusahaan sukses. Maka dari itu, manajemen perlu antisipatif terhadap peluang
dan ancaman lingkungan mikro maupun makro.
Kondisi ekonomi memiliki dampak yang kuat
terhadap kinerja dari setiap bisnis karena dapat mempengaruhi pendapatan atau
beban dari bisnis tersebut. Ketika perekonomian kuat, tingkat lapangan kerja
tinggi, dan kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan juga tinggi. Oleh karena
orang memiliki penghasilan yang relative baik dalam kondisi ini, mereka membeli
sejumlah besar produk. Perusahaan yang menghasilkan produk-produk ini
memperoleh manfaat dari besarnya permintaan. Perusahaan mempekerjakan banyak
karyawan untuk memastikan bahwa perusahaan dapat menghasilkan produk dalam
jumlah yang mencukupi guna memenuhi permintaan. Perusahaan juga dapat
membayarkan upah yang tinggi kepada karyawan.
SISTEM EKONOMI
Menurut Gilarso, sistem ekonomi adalah
keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para
produsen, konsumen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan
kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya)
sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis sehingga kekacauan
dalam bidang ekonomi dapat dihindari.
Fungsi Sistem Ekonomi
Fungsi sistem ekonomi secara umum adalah:
1. Sebagai penyedia dorongan untuk berproduksi.
2. Berfungsi dalam mengoordinasi kegiatan
individu dalam suatu perekonomian.
3. Sebagai pengatur dalam pembagian hasil
produksi di seluruh anggota masyarakat agar dapat terlaksana seperti yang
diharapkan.
4. Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi
barang dan jasa berjalan dengan baik.
Macam-macam Sistem Ekonomi
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Suatu sistem dalam organisasi kehidupan
ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun yang
mengandalkan faktor produksi apa adanya. Kelebihan dari sistem ekonomi
tradisional adalah adanya semangat kekeluargaan dan kejujuran dari setiap
individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Sistem Ekonomi Terpusat (Sosialis)
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi
di mana pemerintah memiliki kekuasaan yang dominan pada pengaturan kegiatan
ekonomi. Penguasaan dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan
ekonomi yang dikerjakan oleh anggota masyarakat. Negara yang menganut sistem
ekonomi terpusat antara lain: Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas
negara Uni Soviet).
3. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
Sistem ekonomi berdasarkan kebebasan
seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dalam kegiatan perekonomian tanpa adanya
campur tangan daripada pemerintah. Landasan dari sistem perekonomian
ini bertujuan secara umum untuk mencari keuntungan pribadi tanpa adanya
pihak lain yang perlu dipertimbangkan.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem
ekonomi yang di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat
untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi, akan tetapi di sisi lain pemerintah
memiliki campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan menghindari penguasaan
secara penuh dari segolongan masyarakat pada sumber daya ekonomi.
PERKEMBANGAN PASAR
Perkembangan Pasar Merupakan salah satu usaha
yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan atas produk yang
sudah ada pada pasar yang baru. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian kecil
dari berbagai kemungkinan perusahaan untuk mencapai pertumbuhan. Pada dasarnya
kemungkinan yang dapat ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai pertumbuhan
dapat dibagi ke dalam tiga kategori sebagai berikut:
·
Pertumbuhan intensif
yang dapat dilakukan melalui penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan
pengembangan produk.
·
Pertumbuhan integratif
yang dapat dilakukan melalui integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan
integrasi horizontal.
·
Pertumbuhan
diversifikatif yang dapat dilakukan melalui diversifikasi konsentrik,
diversifikasi horizontal, dan integrasi konglomerat.
Jadi pengembangan pasar merupakan salah satu
bagian dari kemungkinan pertumbuhan intensif, yaitu pertumbuhan yang dicapai
tanpa mengubah sistem pemasaran perusahaan.
Pengembangan pasar dapat dilakukan melalui dua
cara, yaitu:
1. Secara geografis, perusahaan membuka pasar
tambahan, baik melalui perluasan secara regional, nasional maupun
internasional.
2. Perusahaan berusaha menarik pangsa pasar yang
lain dengan jalan mengembangkan versi produk, misalnya produk ditawarkan dengan
kemasan yang lebih luks, cara pelayanan yang lebih istimewa, atau dengan
memasuki jalur distribusi yang lain, atau dengan memasang iklan pada media yang
lain.
POLA KONSUMSI
Pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan
hidup dalam pembangunan harus dilandasi dengan pendekatan pendayagunaan
sumberdaya alam dengan manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran
masyarakat secara berkelanjutan. Pola konsumsi sumberdaya alam seharusnya
memberi kesempatan dan peran-serta masyarakat serta memberdayakan masyarakat
untuk dapat mengelola sumberdaya alam secara optimal dan lestari . Masih
sangat terbatas kebijakan yang secara eksplisit mendorong pada pola produksi
dan konsumsi yang optimal dan berkelanjutan. Selain itu, pola konsumsi
yang dikaitkan dengan peningkatan gizi dan kesehatan masih merupakan masalah
utama bagi Jawa Timur.
Dalam sebagian kehidupan masyarakat dan budaya
perkotaan telah berkembang gaya hidup konsumtif, karena sebagian besar mereka
tidak lagi mengkonsumsi berdasarkan nilai guna, nilai pakai, tetapi sesuatu
yang hanya merupakan “simbol” di mana image atau citra menjadi sangat penting.
Hal ini seiring dengan semakin pesatnya kemajuan dunia informasi dan
komunikasi. Permasalahan Lingkungan seperti pencemaran, degradasi lahan kritis,
dan kelangkaan sumberdaya alam akan cenderung berkembang sebagai dampak dari
pola produksi/ industri dan konsumsi yang berlebihan.
Konsumsi energi meningkat sekitar 8% per
tahun. Konsumen terbesar adalah sektor industri (4.9%). Transportasi
membutuhkah 32% dan selebihnya adalah untuk kebutuhan rumah
tangga. Berubahnya struktur ekonomi dari pertanian ke industri dan
meningkainya aktivitas ekonomi di pelbagai sektor kehidupan, mempengaruhi Iaju
peningkatan konsumsi energi yang secara langsung juga akan meningkatkan
emisinya. Untuk mencegah dan mengatasi dampak emisi ini pola konsumsi dan
produksi sumberdaya energi perlu segera ditangani secara tepat dan cermat. Semakin
terbatasnya ketersediaan sumberdaya air di Jawa Timur, maka pola konsumsi air
harus mempertimbangkan sumberdaya air di masa mendatang. Bidang agrokompleks
masih akan tetap menjadi konsumen terbesar. Walaupun demikian, di beberapa
wilayah Jawa Timur, persaingan pemanfaatan sumberdaya air akan canderung
menajam antara pertanian, industri dan rumah tangga.
Berdasarkan hal-hal di atas maka visi dalam
pengendalian pola konsumsi adalah “Mendorong terwujudnya pola produksi
dan pola konsumsi pangan, energi dan air, di jawa Timur yang
berkeadilan, berorientasi kesejahteraan masyarakat dan ramah lingkungan”. Sedangkan
misi yang diemban adalah (1). Meningkatkan kepedulian seluruh masyarakat akan
pola konsumsi pangan dan penganekaragamannya yang berorientasi pada
ketersediaan gizi dan kelestarian lingkungan; (2) Mengintensifkan pendidikan
hemat energi bagi masyarakat umum dengan jalan memberikan pengetahuan dasar
pengelolaan energi, khuusnya bagi generasi muda, agar budaya hemat energi dapat
tertanam sejak dini; dan (3) Mengkampanyekan pola produksi dan konsumsi
sumberdaya air yang hemat dan ramah lingkungan hingga menjadi budaya
masyarakat.
Beberapa program prioritas adalah sebagai
berikut:
1. Pola Produksi dan Konsumsi Pangan, dan
Kecukupan Gizi.
2. Pola Produksi dan Konsumsi Sumberdaya Energi.
3. Pola Produksi dan Konsumsi Sumberdaya Air.
NERACA PEMBAYARAN
Neraca Pembayaran adalah catatan
(dokumen) sistematis yang mengikhtisarkan seluruh transaksi ekonomi antara
penduduk (resident) suatu negara, dengan penduduk negana lain selama masa
tertentu (1 tahun). Dan untuk menyusun neraca pembayaran luar negeri atau
neraca pembayaran internasional, perlu dibedakan antara transaksi debit dengan
transaksi kredit. Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan
barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi
finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan
neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.
Transaksi Debit adalah transaksi yang
menimbulkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca
pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain.
Sedangkan Transaksi Kredit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya
hak bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk
menerima pembayaran dari negara lain.
Berdasarkan Neraca pembayaran di atas,
diketahui bahwa neraca tersebut dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi
internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri)
atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Transaksi dagang (Trade account)
2. Transaksi Pendapatan modal (income on
investment)
3. Transaksi-transaksi unilateral (Unilateral
Transaction)
4. Transaksi Penanaman Modal Langsung ( Direct Investment)
5. Transaksi Utang-piutang jangka panjang (Long
term Loan)
6. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short
term capital)
7. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary
acomodating)
POLA PERDAGANGAN
Perdagangan meliputi perdagangan barang atau
jasa. Dalam dunia international, perdagangan barang atau jasa harus mematuhi
kebijakan-kebijakan tertentu. Setiap Negara mempunyai kebijakan-kebijakan
tersendiri untuk melindungi perekonomian dalam perdagangan international.
Perdagangan international memungkinkan masuknya barang-barang dan jasa dari
luar negeri ke dalam negeri.
Jika barang dan jasa dari luar negeri lebih
diminati dari dalam negeri, maka hal tersebut akan berdampak buruk untuk
perekonomian dalam negeri. Maka dari itu pentingnya kebijakan
perdagangan international dalam suatu negara. Macam-macam
kebijakan perdagangan international yang biasa dilakukan pemerintah:
1. Tarif atau Bea Masuk
Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas
barang-barang yang diimpor. Tarif spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai
beban tetap atas unit barang yang diimpor.
·
Subsidi
Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah
tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar
negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu
per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai yang diekspor).
·
Pembatasan
Impor
Pembatasan impor (Import Quota) merupakan
pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor.
·
Pengekangan
Ekspor Sukarela
Bentuk lain dari pembatasan impor adalah
pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint), yang juga dikenal dengan
kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint Agreement = ERA).
·
Persyaratan
Kandungan Lokal.
Persyaratan kandungan local (local content
requirement) merupakan pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian
tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota impor minyak AS ditahun 1960-an.
·
Subsidi
Kredit Ekspor.
Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi
ekspor, hanya saja wujudnya dalam pinjaman yang di subsidi kepada pembeli.
·
Pengendalian
Pemerintah (National Procurement)
Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau
perusahaan-perusahaan yang diatur secara ketat dapat diarahkan pada
barang-barang yang diproduksi di dalam negeri meskipun barang-barang tersebut
lebih mahal daripada yang diimpor.
Dampak Globalisasi terhadap Perdagangan
International
Dampak Positif :
1. Produksi global dapat ditingkatkan.
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu
negara.
3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan
teknologi yang lebih baik
5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan
ekonomi.
Dampak Negatif :
1. Karena perkembangan sistem perdagangan luar
negeri yang menjadi lebih bebas, sehingga dapat menghambat pertumbuhan sektor
industri.
2. Dapat memperburuk neraca pembayaran.
3. Sektor keuangan semakin tidak stabil.
4. Memperburuk proses pertumbuhan ekonomi jangka
panjang.
Sumber :
http://sintia-wulandari.blogspot.com/2019/10/mengidentifikasi-aspek-lingkungan.html
https://ope-opeland.blogspot.com/2019/10/mengidentifikasi-aspek-lingkungan.html
http://nenipuji.blogspot.com/2019/10/mengidentifikasi-aspek-lingkungan.html
Komentar
Posting Komentar