Mendefinisikan Srategic Business Unit (SBU)
Mendefinisikan Srategic
Business Unit (SBU)
Mendefinisikan Srategic Business Unit (SBU)
Perusahaan besar biasanya mengelola bisnis yang
berbeda, dimana
setiap bisnisnya memerlukan strategi sendiri. General
Electric mengklasifikasikan bisnisnya kedalam 49 unit
bisnis strategis (strategic business unit-SBU). Satu SBU
mempunyai tiga karakteristik :
1. SBU adalah satu bisnis tunggal,
atau kumpulan bisnis yang berhubungan, yang
dapat direncanakan secara terpisah dari bagian perusahaan lainnya.
2. SBU mempunyai kelompok pesaingnya sendiri.
3. SBU mempunyai manajer yang
bertanggung jawab atas perencanaan strategis dan kinerja laba,
yang mengendalikan sebagian besar faktor yang
mempengaruhi laba.
Tujuan mengidentifikasi unit
bisnis strategis perusahaan adalah mengembangkan strategi terpisah dan menentukan pendanaan
yang tepat.
· Menentukan Sumber Daya bagi Setiap
SBU
Setelah mendefinisikan SBU,
manajemen harus memutuskan bagaimana cara mengalokasikan sumber daya korporat pada setiap
SBU. Metode terbaru yang
digunakan perusahaan untuk mengambil keputusan investasi internalnya didasarkan pada analisis nilai pemegang saham,
dan apakah nilai pasar perusahaan lebih besar dengan
SBU atau tanpa SBU.
2. BCG Model
Boston Consulting Group (BCG) sebuah perusahaan konsultasi
manajemen terkemuka, mengembangkan dan mempopulerkan matriks pertumbuhan pangsa
pasar. Matriks BCG ini dikembangkan oleh Bruce Henderson (1979) yang juga
merupakan pendiri Boston Consulting Group (BCG).
BCG Matrix adalah alat analisis bisnis (business tools analysis)
yang digunakan perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan
perencanaan strategis jangka panjang dan meninjau portofolio produk (bisnis)
tersebut agar dapat mengambil keputusan apakah akan dikembangkan, dirubah atau
dihentikan (bisnis) produknya.
BCG matrix merupakan alat bantu perusahaan dalam menetapkan
alokasi sumber daya dan sebagai alat bantu analisis dalam pemasaran merek,
manajemen produk, manajemen strategis dan analisis portofolio bisnis. Jadi
pengertian dari Matriks BCG atau BCG Matrix adalah sebuah alat bantu manajemen
(management tools) untuk melakukan analisa pertumbuhan dan pangsa pasar (growth
– market share) sebuah portofolio bisnis, merek atau produk.
Matriks BCG terdiri dari 4 kwadran atau 4 sel dengan ukuran 2 x 2,
dimana masing-masing sel atau kwadran ini diberi nama Cash Cows (Sapi Perah),
Stars (Bintang), Question Marks (Tanda Tanya) dan Dogs (Anjing). Sedangkan unit
bisnis, merek atau produk yang sedang dianalisa ditunjukkan oleh lingkaran yang
berada dalam salah satu kwadran tersebut.
· Tipe Bisinis (Unit Bisnis, Merek atau Produk)
dalam Matrik BCG
Seperti disebutkan di atas, Matrik BCG terdiri dari 4 kwadran,
dimana masing-masing kwadran diberi nama untuk menunjukkan tipe bisnis yang berbeda-beda
dari elemen yang dianalisis, yaitu Question Marks, Stars, Cash Cows, dan Dogs.
1. Question Marks
Question Marks atau Tanda Tanya adalah bisnis perusahaan yang
beroperasi pada pasar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, tetapi memiliki
pangsa pasar yang rendah. Mayoritas bisnis akan memulai dengan kawadran tanda
tanya (question marks) ini, karena memang perusahaan ingin memasuki pasar yang
sudah terbentuk, yang memilki tingkat pertumbuhan yang tinggi, dan disana pasti
sudah ada pemimpin pasar (market leader). Secara umum bisnis atau elemen yang
berada dalam tanda tanya akan memerlukan banyak dana, investasi yang cukup
tinggi. Tanda tanya (question marks) ini sebagai simbol bahwa bisnis yang
berada dalam kwadran in harus berfikir keras, harus banyak melakukan analisa,
untuk mengambil keputusan, apakah akan tetap berada dalam bisnis tersebut
(mempertahankan elemen tersebut) atau berubah ke bisnis (elemen) yang lain.
2. Stars (Bintang)
Jika bisnis dalam kwadran tanda tanya berhasil, maka akan masuk ke
kwadran stars atau bintang.Bisnis dalam kwadran bintang adalah maarket leader
dengan tingkat pertumbuhan pasar yang tinggi. Bisnis dalam kwadran bintang
secara umum memiliki revenue dari sedang ke besar, tetapi bukan berarti
perusahaan memiliki profit yang tinggi. Artinya produk yang dihasilkan
merupakan produk-produk terkemuka yang cukup diminati oleh pasar, sehingga
memberikan sales revenue yang cukup tinggi. Tetapi perusahaan harus banyak
berinvestasi untuk mempertahankan posisi produk (bisnis) tersebut, dan untuk
mendukung pertumbuhan lebih lanjut serta mempertahankan berbagai keunggulan
kompetitif atas produk tersebut agar dapat tetap bisa bersaing dan unggul
dibanding produk kompetitor. Produk atau bisnis di kwadran bintang cenderung
menguntungkan dan akan berubah menjadi kwadran Cash Cows atau sapi perah, jika
perusahaan tetap dapat mempertahankan keberhasilan tersebut hingga tingkat
pertumbuhannya mengalami penurunan. Sebaiknya perusahan menyesuaikan jumlah
bintang dengan sumber daya yang dimiliki dalam portofolionya, biasanya cukup
dua atau tiga bintang saja.
3. Cash Cows (Sapi Perah)
Apa bila tingkat pertumbuhan bisnis dalam kwadran bintang menurun,
maka bisnis tersebut akan berubah menjadi cash cows
alias sapi perah. Sesuai namanya, bisnis yang berada dalam kwadran ini adalah bisnis dengan
sales revenue yang snagat tinggi, dan mampu menghasilkan profit
bagi perusahaan. Menghasilkan profit yang cukup tinggi,
karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan dana,
biaya dan investasi yang besar, karena memang bisnis sudah tidak mengalami tingkat pertumbuhan
yang tinggi. Dan karena bisnis adalah market leader, maka akan mendapatkan
banyak keuntungan dari skala ekonomis dan marjin laba yang tinggi. Perusahaan
biasanya akan menggunakan pendapatan dari sapi perah ini untuk membiayai
beberapa bisnis dalam kwadran bintang, tanda tanya dan biaya untuk memelihara
anjing. Sebaiknya cash cows perusahaan harus lebih dari satu, hal ini untuk
menjaga jika sewaktu-waktu bisnis kehilangan pangsa pasar, perusahaan masih tetap
bisa hidup.
4. Dogs (Anjing)
Dogs atau Anjing dikenal dengan sebagai peliharaan, demikian juga
dengan bisnis yang termasuk pada kategori dogs ini adalah produk atau unit
bisnis yang membutuhkan banyak dana untuk pemeliharaan. Binis dalam kwadran ini
memiliki pangsa pasar rendah dan mengalami tingkat pertumbuhan yang juga
rendah. Elemen (binis merek atau produk) pada kategori ini biasanya memberikan
kontribusi keuntungan yang sangat rendah bahkan seringkali harus mengalami
kerugian. Produk atau bisnis unit dalam kategori dogs ini umumnya merupakan
beban bagi perusahaan karena dapat menguras biaya, waktu dan berbagai sumber
daya perusahaan. Unit bisnis atau produk yang telah berada pada kategori ini
jika tidak bisa diperbaiki maka harus mengalami pengurangan, divestasi ataupun
likuidasi oleh manajemen perusahaan.
· Strategi Pasca Analisis Matriks BCG
1.
Build (Membangun)
Sasaran dari strategi ini adalah meningkatkan meningkatkan pangsa
pasar dengan melakukan investasi pada produk atau unit bisnis tersebut.
Strategi ini biasanya dilakukan untuk mendorong bisnis atau produk yang masuk
dalam kategori Question Marks menjadi Stars, Stars menjadi Cash Cows.
2.
Hold (Mempertahankan)
Sasaran dari strategi ini untuk mempertahankan produk-produk agar
tetap pada kategori yang sama. Strategi tersebut biasanya digunakan pada
kategori Stars dan Cash Cows
yang profitable.
3.
Harvest (Memanen)
Sasaran
dari strategi ini untuk mengurangi investasi dan mencoba untuk
mendapatkan aliran
kas jangka pendek (uang tunai
/cash semaksimal mungkin) tanpa
memperdulikan akibatnya
secara jangka panjang.
Strategi ini cocok untuk cash cows yang lemah,
yang masa
depanya suram dan atau question marks dan dogs.
4.
Divest (Divestasi / Penutupan Usaha)
Sasaran
dari strategi ini adalah melakukan penutupan bisnis atau likuidasi, atau
menjual
terhadap unit bisnis atau produk yang mengalami
kerugian atau produk yang
memiliki pangsa
pasar rendah. Strategi divestasi
umumnya dilakukan pada produk atau unit bisnis yang
berada di kategori
tanda tanya dan Dogs yang menghambat laba perusahaan.
3. General Electric Model
Matrix General Electric
(GE) atau McKinsey Matrix adalah alat strategis untuk analisis portofolio. Hal ini mirip dengan
Matrix BCG dan benar-benar GE/ McKinsey Matrix
adalah perluasan dari Matrix BCG, multifaktor alat analisis portofolio. Alat ini memban dingkan bisnis yang berbeda pada
"Kekuatan Bisnis" dan " Pasar Daya Tarik" variabel, ditambah ukuran gelembung merupakan ukuran pasar bukan bisnis penjualan yang digunakan dalam BCG Matrix.
Hal ini memungkinkan pengguna bisnis untuk membandingkan kekuatan bisnis, daya tarik pasar,
ukuran pasar, dan pangsa pasar untuk berbagai Strategi Bisnis Unit (SBU) atau penawaran produk
yang berbeda.
Analisis portofolio alat strategis awalnya dikembangkan oleh
GE dan McKinsey. Dalam matriks GE, SBU
dievaluasi dengan menggunakan 2 faktor yaitu market
attractiveness and competitive position.
Model penilaian market attractiveness dan portfolio posisi bisnis dikembangkan oleh
General Electric USA
dan dirancang untuk mengatasi beberapa masalah model
matrik BCG. Menggabungkan Matriks GE dilakukan dengan 3
tahap :
- Tahap 1,
menentukan faktor-faktor dan posisi SBU dalam matriks GE.
- Tahap 2, persiapkan matrik GE (memperkirakan posisi
SBU).
- Tahap 3,
membuat rekomendasi strategis berdasarkan matrik GE.
GE/ McKinsey Matrix dibagimenja disembilan sel – Sembilan alternative untuk penentuan posisi dari setiap
SBU atau menawarkan produk. Berdasarkan kekuatan bisnis dan daya tarik pasar setiap SBU akan memiliki posisi yang berbeda dalam matriks. Selanjutnya, ukuran pasar dan penjualan saat ini akan membedakan setiap SBU. Berdasarkan pemahaman yang
jelas dari semua faktor-faktor pengambil keputusan
yang mampu mengembangkan strategi yang
efektif. Sembilan
sel dalam matriks dapat dikelompokkan menjadi tiga segmen utama:
- Segmen 1 : Ini adalah segmen terbaik. Bisnis kuat dan pasar menarik. Perusahaan
harus mengalokasikan sumber daya dalam bisnis ini dan memfokuskan pada pertumbuhan bisnis dan meningkatkan pangsa pasar.
-
Segmen
2 : Usaha ini baik yang kuat,
tetapi pasar tidak menarik atau pasar yang
kuat dan bisnis tidak cukup kuat untuk mengejar peluang potensial. Para pembuat keputusan harus membuat keputusan tentang bagaimana untuk menangani lebih lanjut dengan
SBU ini. Beberapa dari mereka mungkin mengkonsumsi banyak sumber daya dan tidak menjanjikan sedangkan yang lain mungkin membutuhkan sumber daya tambahan dan strategi
yang lebih baik untuk pertumbuhan.
- Segmen
3 : Ini adalah segmen terburuk. Bisnis di
segmen ini adalah lemah dan pasar tidak menarik.
Para
pembuat keputusan harus mempertimbangkan baik reposisi
SBU ini kesegmen pasar yang berbeda,
mengembangkan menawarkan biaya-efektif yang lebih baik,
atau menyingkirkan SBU
ini dan menginvestasikan sumber daya ke dalam menjanjikan dan menarik lebih
SBU.
Kelebihan Matriks
GE adalah bahwa matriks GE
menggunakan beberapa factor untuk menilai SBU ; analisis GE lebih
kaya dari analisis
BCG karena lebih banyak faktor yang
dipertimbangkan dan lebih fleksibel,
banyak nilai pada pembahasan dan perdebatan yang
diperlukan untuk mengidentifikasi dan menimbang faktor-faktor
yang relevan.
Di sisilain, kelemahan matriks GE adalah tekniknya lebih susah dari pada pendekatan BCG,
dan memerlukan pengumpulan dan pengolahan data yang lebih ekstensif ; evaluasi dan skoring
SBU sangat subjektif. Subjektif dapat jadi masalah,
khususnya ketika perencana tidak berpengalaman dalam menilai; hubungan antara faktor- faktor yang mempengaruhi dan factor keseluruhan tidak disetujui.
Komentar
Posting Komentar